Bersegera Menunaikan Kebajikan - Majalah Peduli umat
Headlines News :
Home » » Bersegera Menunaikan Kebajikan

Bersegera Menunaikan Kebajikan

Written By Nisa Syahidah on Monday 17 June 2013 | 16:03

sedkit-bicara-banyak-beramal_1332_l.jpg (600×400)Amal  kebajikan  (amal  shalih),  meski berkonsekuensi pahala dan surga, tak selalu melecut  semangat  setiap  Muslim  untuk melakukannya.  Karena  berbagai hal—mungkin  karena  malas,  lalai, kesibukan  mengejar  dunia,  godaan  setan,  dll—amal kebajikan sering terlewatkan begitu saja. Padahal jika ada kemauan, sesungguhnya banyak kesempatan dan waktu luang pada diri setiap Muslim.

Banyak nash yang mendorong setiap Muslim untuk bersegera  menunaikan  amal  kebajikan.  Allah  SWT, berfirman  (yang  artinya):  Berlombalah  kalian  dalam kebajikan (TQS al-Baqarah [2]: 148); Bersegeralah kalian meraih ampunan dari Tuhan kalian dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa (TQS Ali Imran [3]: 133).

Baginda Rasulullah SAW, sebagaimana dituturkan Abu Hurairah ra, pernah bersabda, “Bersegeralah kalian beramal  sebelum  datangnya  fitnah,  seperti  potongan malam yang gelap; seseorang menjadi Mukmin saat pagi hari, tetapi kafir saat sore harinya; ia menjadi Mukmin saat sore  hari,  tetapi  kafir  saat  pagi  harinya;  ia  menjual agamanya demi meraih secuil dunia.” (HR Muslim).

Rasulullah pun pernah bersabda, ”Manfaatkanlah lima perkara sebelum datangnya lima perkara yang lain: masa mudamu sebelum datang masa tuamu;  keadaan sehatmu sebelum datang sakitmu; kecukupanmu sebelum datang kekuranganmu; waktu luangmu sebelum datang saat sibukmu; hidupmu sebelum datang kematianmu.” (Al-Baihaqi,  Syu'ab  al-Iman  VII/263;  Ibn  Abi  Syaibah,  al-Mushannaf, XIII/223; Ibn Hajar al-Asqalani, Fath al-Bari,
XI/235).

Dalam  hadits  lain  Baginda  Rasulullah  SAW bersabda, sebagaimana dituturkan oleh Abu Hurairah,”Bersegeralah kalian beramal sebelum datangnya tujuh perkara;  tidaklah  kalian  menunggu-nunggu  (untuk beramal)  kecuali  akan  datang  kefakiran  yang  kalian abaikan, atau kekayaan yang kalian banggakan; atau sakit yang mengganggu (badan dan pikiran); atau masa tua yang mendatangkan kepikunan; atau kematian yang tiba-tiba; atau keluarnya dajjal; atau datangnya hari kiamat.” (HR at-Tirmidzi).

Para  Sahabat  adalah  orang-orang  yang  sangat memahami  sabda  Baginda  Rasulullah  SAW  di  atas. Mereka tidak pernah menunda-nunda amal kebajikan.

Mereka tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan untuk beramal shalih. Terkait dengan hal ini, ada riwayat yang menyebutkan bahwa saat Perang Uhud seorang sahabat pernah bertanya kepada Baginda Rasulullah, ”Bagaimana pendapatmu  jika  aku  terbunuh,  di  mana  tempat (kedudukan)-ku?”  Beliau  menjawab,  ”Di  surga.” Mendengar itu, Sahabat itu seketika melemparkan buah kurma yang ada di tangannya (saat itu ia sedang makan buah kurma, pen.), lalu ia segera lari ke medan perang hingga  akhirnya  terbunuh  sebagai  syahid.”  (Mutaffaq 'alayh).

Dalam  riwayat  lain  disebutkan,  beberapa  saat menjelang  Perang  Khaibar,  Baginda  Rasulullah  SAW, sebagaimana  dituturkan  Suhail  bin  Saad,  bersabda kepada  para sahabat,  ”Besok,  bendera  ini  benar-benar akan  aku  berikan  kepada  orang  yang  lewat  kedua tangannya  Allah  SWT  memberikan  kemenangan;  ia mencintai Allah dan Rasul-Nya; Allah dan Rasul-Nya pun mencintai dirinya.”

Pada  malam  harinya,  tutur  Suhail,  para  sahabat bertanya-tanya dalam hatinya masing-masing, siapakah gerangan orang yang akan diserahi bendera Rasul itu? Karena itu, keesokan harinya masing-masing bersegera dan  berlomba  menemui  Baginda  Rasulullah  SAW; masing-masing berharap bahwa bendera itu akan Rasul berikan kepada dirinya. Saat mereka sudah berada di hadapan Rasul, beliau bertanya, ”Mana Ali?”

”Wahai Rasulullah, matanya sedang sakit,” jawab para sahabat. Baginda Rasul SAW lalu mengirim utusan untuk memanggil Ali bin Abi Thalib ra. Setelah Ali hadir di hadapan beliau, beliau segera meludahi kedua matanya seraya berdoa bagi kesembuhannya. Dengan izin Allah SWT,  seketika  kedua  mata  Ali  sembuh,  seakan-akan sebelumnya ia tidak merasakan sakit. Baginda Rasul SAW lalu segera menyerahkan bendera itu kepada Ali ra. Ali berkata, ”Wahai Rasulullah, aku akan memerangi mereka hingga mereka menjadi seperti kita.”

”Pergilah  engkau  hingga  tiba  di  tempat  mereka. Kemudian  serulah  mereka  untuk  masuk  Islam. Beritahukanlah kepada mereka hak-hak Allah yang harus mereka  tunaikan.  Demi  Allah,  andaikan  Allah  SWT memberikan hidayah kepada seseorang lewat dirimu, itu lebih baik bagimu daripada engkau memiliki keledai yang paling bagus.” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Demikianlah  keteladanan  para  sahabat.  Mereka bukan saja tangkas dalam mengambil setiap peluang yang memungkinkan dirinya bisa beramal shalih. Mereka bahkan  senantiasa  menunggu-nunggu  datangnya kesempatan untuk menunaikan ragam amal kebajikan itu.  Mudah-mudahan  kita  pun  bisa  seperti  mereka. Amin.[] abi [MPU]
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Sponsor

mas template
 
Support : Creating Website | Modif | Support Web
Copyright © 2011. Majalah Peduli umat - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Media Publish
Proudly powered by Blogger