Sobati
Pecinta Majalah Peduli Umat
Tehnologi internet pada abad 21 telah mengubah gaya hidup sebagian manusia . Jika
HP dulu hanya sebatas telepon dan SMS , HP sekarang sudah bisa internetan
dengan lancar . Tehnologi HP yang semakin canggih ini didukung pula oleh
menjamurnya aplikasi-aplikasi jejaring social gratis . seperti facebook
,Twitter ,dll. Facebook , bahkan menjadi situs yang menempati urutan pertama
dalam jumlah pengguna internet di Indonesia . Hal ini menghantarkan Indonesia
sebagai pengguna terbesar Facebook keempat sedunia pada Oktober 2012.
Seandainya beragam tehnologi ini kita manfaatkan untuk , seperti
bekerja , dan berdakwah , tentu akan menimbulkan dampak positif pada umat .
Namun sayang demam jejaring sosial di Indonesia tampaknya baru sekadar ikut
–ikutan trend . Belum mengarah pada peningkatan produktifitas umat dalam
berkarya.
Banyak yang
menganggap Jejaring Sosial FB dan Twitter hanya sebagai tempat untuk
menonjolkan diri sendiri. Berbagai carapun dilakukan supaya orang tertarik
untuk memberikan komentar di halaman jejaring sosialnya. Ada yang memakai nama
aneh, menulis status nyleneh, menulis kegiatan yang sedang dilakukan, bahkan
hingga memasang foto-foto yang tidak senonoh. Na’udzubillah min dzaalik.
Semuanya dilakukan demi kepuasan batinm agar dikomentari orang banyak.
Shobati…
Jejaring sosial juga dijadikan sebagai “Tembok Ratapan”,
sebagai tempat berkeluh kesah. Kalau dulu orang merasa malu dan memendam
masalah yang dihadapinya, dengan adanya jejaring sosial orang malah mudah
mengumbar masalah yang dihadapinya. Bukannya menyelesaikan, masalah justru
menjadi ruwet, Karena yang menjawab keluh kesah pun hanya orang iseng.
Bahkan,
jejaring sosial pun dijadikan sebagai ajang untuk menyombongkan amalan. Jam 2
malam update status “Wah..wudhu buat tahajjud. Dingin banget ya?!, atau
“Alhamdulillah udah selesai thowafnya”. Tidak taukah mereka hanya riya,
menyombongkan amalan, termasuk penggugur amalan itu sendiri?
Yang paling
parah shobati, merebaknya jejaring sosial bahkan bisa merusak rumah tangga
seseorang. Angka perceraian di Kabupaten Bengkulu Selatan. Propinsi Bengkulu
meningkat, akibat factor keretakan rumah
tangga. Diduga kuat terjadi selingkuh melalui komunikasi jejaring sosial dunia
maya (republika.co.id 19/01/2012). Bagaimana tidak retak, apabila suami/istri
malah asyik berkomunikasi dengan lawan jenisnya didunia maya? Suami/istri mana
yang tidak marah?
Shobat MPU
Rohimahumullah, Ustadz kali ini akan memberikan tips yang semoga bermanfaat
dalam mengatasi bahaya Jejaring social. Jejaring sosial ibarat pisau bermata
dua. Bila digunakan dengan benar bermanfaat. Namun bisa juga melukai diri sendiri.
Berikut tips nya
1. Selektif memilih teman
Dijejaring sosial banyak pengguna memakai identitas palsu.
Lebih baik berteman dengan orang yang sudah kita kenal. Jangan mudah menerima
perkenalan jika tidak betul-betul kenal.
Juga perlu berteman dengan orang-orang yang solih yang sering menulis
nilai-nilai kebaikan. Dari mereka kita bisa mendapat manfaat. Menghidari godaan
tidak perlu berteman dengan lawan jenis yang bukan mahrom. Meningkatnya kasus
perceraian karena bukan mahrom dijadikan tempat curhat.
2. Tidak mengumbar data pribadi
Sudah terlalu banyak penculikan dan penipuan terjadi karena
pengguna Jejaring sosial menuliskan data pribadi, seperti alamat dan nomer HP.
Karena hal ini mudah orang melakukan kejahatan.
3. Membuat Status Yang bermanfaat
Didunia maya hal ini menjadi sesuatu yang penting. Karena,
kita dinilai dari apa yang kita tulis. Walau terkadang di dunia nyata karakter
orang tidak terlihat, tapi di dunia maya karakter orang terlihat aslinya. Jadi
hati-hati menulis status di jejaring sosial.
Karena itu penting untuk menjaga adab dan isi dari apa yang
kita tulis.
‘Tiada suatu ucapan pun
yang diucapkannya melalinkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu
hadir.” (QS. Qaaf:18)
Sejuklah hati teman-teman kita dengan tulisan yang
melembutkan hati dan sebarkan berita –berita baik dan bernilai islami.
Insyaallah jika jejaring sosial dibuat untuk kegiatan dakwah pahala pun pasti
sampai pada kita.
4. Batasi Waktu Penggunaan
Berapa banyak orang yang kerjanya hanya Update Status doang
tiap jam? Bangun tidur Update? Habis mandi update? Makan update? Sampai-sampai
mf. Habis kebelakang buang hajat up date lagi. “Oh.. Lega rasanya melepas beban
hari ini”. Coba ini kan aib kok begitu
mudahnya disampaikan di Jejaring sosial.
Mari kita perhatikan sekarang. Kita jangan disibukkan dengan teman
didunia maya, sementara kita lupa dengan temen sekitar kita di dunia nyata yang
tentuny harus lebih peduli. Yok mulai sekarang kita coba alihkan waktu senggang kita dengan memperbanyak
membaca Al Qur’an, menghafal Al qur’an dan maknanya, olah raga, atau melakukan
kegiatan bermanfaat lainnya. bahkan sekedar bertegur sapa dengan tetangga kanan
kiri kita. Dan batasi waktu Jejaring Sosial kita. Insyaallah berkah.
5. Hindari Omong Kosong, perdebatan, menulis tanpa ilmu apalagi terkaid
dengan Agama.
6. Hindari pula meng UpLoad gambar2 yang tidak senonoh, mengumbar aurat,
ingat
bahwa setiap perbuatan kita akan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah SWT.
7. Hindari segala hal yang dilarang agama, mengumpat, menyakiti orang, mencela,
menipu, merusak rumah tangga orang. Dll
Shobat…
Saudaraku, berkomunikasi di dunia maya lewat jejaring sosial
harus hati-hati. Bahkan sangat berhati-hati. Kenyataannya, banyak fesbooker
yang tidak bisa menjaga diri. Terjatuh dalam kemungkaran, walaupun sebelumnya
dikenal sebagai seseorang yang menjadi penjaga agama nya. Maka kami pun
memandang, bahwa lepas dari FB akan jauh lebih baik sekalipun hukumnya awalnya
mubah (boleh) saja. Tetapi jika salah menggunakan akan menjadi Haram. Akan
tetapi menjadi wajib adanya jika untuk berdakwah.
Bahkan pemerintah korea saat membangun klinik konsultasi
kecanduan internet. Karena saking banyaknya pemuda yang hidupnya hanya asyik
dengan internet. Oleh karena itu jangan sampai hanya karena jejaring social
lalu melupakan lingkungan sekitar
Allah berfirman dalam Q.S Ali Imron 110 “ Kalian adalah umat
yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia menyuruh kebaikan dan mencegah
kemungkaran dan berfirman kepada Allah.
Semoga kita bisa
mensyukuri nikmat internet ini dengan menggunakan secara bijaksana.Follow us https://twitter.com/majalahpedulium Like us Majalah Peduli Umat