Sahabat
mulia, apa yg ada dalam benak anda ketika Mendengar kata BUSA...?
rasanya ada
banyak hal yang bisa kita interpretasikan..
dari mulai
busa sabun / diterjen..sampai dengan busa kasur...
tetapi
secara umum busa diterjen... mngkin yang paling populer..dikenal banyak orang..
(lho..apa
Bukannya yang terkenal itu..busa walikota/gubernur/presiden???
..wah kalau itu sih BURSA namanya..!)
Dalam
dialek jawa kita biasa mengenal busa
dengan kata “UNTOK”..
(gelembung2
udara pada air yg berwarna keputihan..dng bobot ringan)
Bahkan
dalam hadis Rasul-pun kata ini “sempat” disebut..
Sbg
perlambang kondisi ummat “di masa ini”..
Sebagai
salah satu bisyarah Nubuwah..
Yg terbukti
kebenrannya hari ini..!
Sahabat
mulia..
Persepsi
sebagian masyarakat kita masih “meyakini”..
Bahwa
banyaknya busa pada sabun/diterjen..
Menunjukkan
kekuatan dan kemampuannya untuk menghilangkan..
Noda dan
kotran yang melekat pada pakaian..
Sampai2 utk
menangkap “peluang” market tersebut..
Sebuah
perusahaan manamakan produknya dengan label SUPERBUSA...
Dengan
harapan, masyarakat yang telah memiliki alur berpikir di atas..
Akan
“mejdadi KORBAN” yang membeli produk mereka...
Meski dalam
penelitian terkini..termutakhir...
Banyaknya busa
tidaklah seiring sejalan dengan kemampuannya..
Membersihkan
kotoran/noda dipermukaan pakaian..!
Nah lho...
Apa tulisan
ini mau “ngobrak-abrik” produk diterjen..???
Bisa bisa
berhadapan dengan perusahaan perusahaan besar lo..!!
Sahabat
mulia...
Coretan
ringan pada buletin ini...
Tidak
dibuat dalam rangka memasarkan produk sabun/diterjen apapun..
Dan memang
tak berkaitan...melainkan kami ingin...
Mencoba
me-refleksikan hadis Rasulullah SAW..yg melibatkan .
Kata BUSA
atau BUIH di dalamnya...
Dalam hadis
yg diriwayatkan oleh imam Abu Dawud (No.4297) tersebut...
Baginda yg
mulia Rasulullah SAW, mengibaratkan “kelak” kaum muslimin..
Kita
semua..akan memasuki sebuah masa dimana ..kita diibaratakan oleh beliau SAW,
Seperti
hidangan yg diperebutkan oleh “banyak orang” dari berbagai penjuru...
Ya..namanya
makanan...”ibarat benda mati” yg tak punya PILIHAN..
Kecuali
akan “membiarkan” dirinya dipakai rebutan..
Diambil
oleh siapapun..yg menyukainya, berkepentingan atasnya, mengnginkannya..
Diam...pasrah...tanpa
daya...TRAGIISS..!
Saat para
sahabat bertanya,
“apakah
saat itu jumlah kita sedikit ya Rasulallah..?”
“laa bal
antum katsiir...TIDAK bahkan saat itu jumlah kalian sangat banyak..!!, akan
tetapi
Hari itu
kalian seperti BUIH (BUSA) di atas lautan...dst”..
Sahabat
mulia..
Pernahkah
kita melihat busa di lautan...busa ombak..gelombang...
Yg terseret
arus laut..kemanapun ia bergerak...
Tak
memiliki kemampuan membuat...mencipta..arus sendiri...
Menjadi
peniru, pem”bebek”, penduplikasi, pengikut..apalagi ya..
Mungkin
sahabat mulia bisa menambahkan sendiri..pe ..pe...yang lain..
Lihatlah...
Kemana
trend baju bergerak..ramai2 kita mengikutinya..
Dimana arus
merk produk make up mengalir ,kesana
pula gerbong pikiran..
Remaja kita
terbawa....
Ke arah
mana alur budaya dan sistem ekonomi berlari..
Tanpa
berpikir dalam, kitapun mengikuti arah
larinya....
Tak peduli
RIBAWI...LIBERAL..yg penting untung,..dapat,...menang..!
Al Quran
tak lagi menjadi rujukan untuk membuat “gelombang” kehidupan sendri..
Dalam
berakhlaq..berbudaya..berekonomi..berinteraksi sosial..
Hanya
karena SLOGAN ini kan bukan negara
Theokrasi...?
(kita
memang tak berharap negara theokrasi..tapi negara dengan sistem Rabbani..)
Lha...memang
bumi yg kita “pakai” ini siapa yg
mencipta....manusia ada darimana...
Tanaman,
hewan yg tersdia utk kita... siapa yg “menyuguhkan” bwt manusia..???
Walah..walah....
Kenapa
Tuhan di bawa bawa sih pak..!
Ya..HARUS...
karena kemarin Tuhan kembali mengabarkan kpd kita...
Bahwa kelak
kita semua kembali kepadanya...
Setelah Udje di panggil Allah dan sampai 44
harinya....
pak Taufik
kiemas...mengikuti berikutnya..
Bukankah
saat lisan ini kemarin berucap
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un”
Itu mrpakan
PENEGASAN BHW :
“Sesunguhnya
semua milik Allah dan akan kembali HANYA kepada-NYA”
Ya....hanya
kepadaNya kita kembali, bukan ke yang lain...
Dan itulah
puncak “kepulangan hakiki manusia”..kita semua...
Lantas..?!!!
Ya..kalau
memang yakin bakal kembali kepada Allah...
Berarti kan
KUDU membawa bekal terbaik..untuk mendapatkan yang terbaik dari-NYA..
“senangkan”
DIA...buat “tersenyum” DIA...dapatkan keridahaanNYA...
Jangan buat
“MARAH”...”KECEWA”....
(kata2nya
menggunakan tanda petik..utk membedakan dng sifat makhluqNya)
Sehigga
ujung2nya azab yang didapat dan bukan ni’mat SorgaNYA...
Kenapa..???!
Karena kita
telah nyaman menjadi BUSA (BUIH)..
bagi segala
macam pemikiran & peradaban..
Yang tdk
“DISUKAI oleh-NYA SWT”..
Ketika para
sahabat Rasul RA, bertanya ,
Bagaimana
bisa terjadi yang seperti itu ya Rasulallah...
Maka
baginda yang mulia..menjawab..
“Karena
saat itu mereka “menderita” penyakit WAHN..!”
Apakah itu
WAHN...
Beliau
melanjutkan “Hubbudunya wa karahiyatul maut”
“CINTA
DUNIA (berlebihan) dan TAKUT MATI..”
Sahabt
mulia..hari hari ini..kita melihat..,
Bebrapa
orang yang jauh lebih merasa “ber merk” hidupnya..
Dengan
memilih pelesir ke EROPA dibanding melaksankan umrah atau Haji..?!!
Berapa
manusia..yang rela berdesak2an untak me lihat bola/konser..
Dibanding
memasuki rumah2 Allah yang tak harus ngantri...
(meski
melihat bola hukum asalnya mubah alias boleh)
Berpa orang
yang jauh lebih merasa perlu mengeluarkan..
Zakat Mall
(Super market) dibanding zakat maal...
Bukankah
ini menjadi bukti tentang shahihnya kabar..
yang telah
disampaikanRasululah ribuan tahun silam..!
hari ini..,
Tua
ditakuti bukan karena ada pertanggungjawaban setelah kematian..
Tetapi TUA
lebih ditakuti..
Karena
tubuh tak lagi tampak indah...Wajah tak lagi menarik...Kulit tak lagi kencang..
Sehigga
ratusan cara dan produk kosmetik tercipta..
Untuk
“ketakutan-ketakutan” semacam itu...
Namun
adakah yg bersiap diri dengan KAFAN-nya...
(insyaAllah
ada...meski “minoritas”)..
Untuk
ketakutan yang memang semestinya harus ada..
Yang dng
“ketakutan” tersbut justru menciptakan KEKUATAN utk menyiapkan BEKALNYA..?!
Sahabat
mulia...,
Jika pagi
ini di sepanjang jalan, saya melihat ada bendera setengah tiang terpasang..
Sebagai
tanda dukacita atas kematian pak Taufik..
Mengapa
kita takberani..
Memajang
bendera yang sama di dlam hati kita..
Untuk
kematian NURANI..oleh penyakit WAHN..
Yg
kemudian mejadikan sebagian ummat bak
BUIH di lautan...
Sungguh...
Banyaknya
busa/buih tak menjamin kekuatannya utk
membuat arus baru..
Perubahan
kehidupan...
Bagaimana
konsep yang ditawarkan oleh ISLAM untuk bisa menyembuhkan penyakit WAHN tersebut
?Ramadhan, sebagai bulan yang mulia telah di
“cipta” oleh Allah, untuk bisa menggerus dosa dan kekhilafan kita, membersihkan
hati ,dan dengan Ramdhan pula
insyaAllah..penyakit WAHN tersebut bisa kita kikis, bahkan hilangkan.
Jika hari
ini kita masih berada di bulan sya’ban, sungguh Rasulullah SAW...tauladan mulia
kita itu..
Telah
meWanti wanti..agar kita semua jadikan Sya’ban sbg bulan persiapan..Warming
up.....
Agar saat
Ramdhan datang.. fisik dan hati ini telah tertata...
Perbanyak
intensitas puasa sunnah..Istiqamahkan interaksi dengan al quran..
Perbenyak
shadaqah dan tetapkan sasaran yg tepat..Biasakan lidah basah mengucap kalimat
thayyibah..Dan kebaikan kebaikan lainnya yg bs kita tmbahkan kuantitas..
Dan
perbaiki kualitas di sya’ban ini..
Berharap..Bukan
hanya bisa memsuki gerbang Ramdhan..
Lbh dari
itu mampu mengisi setiap detiknya dng kebaikan..
Demi bs
mendaptkan Keridhaan Allah SWT sang pemilik pintu Rayyan..!
Karena
janji-Nya yg sll akan tertepati meytakan..
Dosa
setahun silam akan MUSNAH dng puasa di bulan ini..(tentu jk Ikhlas hanya
berharap ridhaNYA..)
Selamat
mengisi Ramdhan 1434 H, dengan kebaikan, kiranya ALLAH SWT menerima ibadah kita
semua..amiin ya Rabbal ‘alamiin.
[MPU]
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !