Pernakah Anda mengalami saat-saat terindah dalam hidup Anda? Apakah yang Anda rasakan pada saat itu? Bukankah Anda merasakan hati Anda sangat bahagia sehingga Anda ingin seandainya saat-saat itu terulang kembali?
Setiap insan tentu pernah merasakan saat-saat terindah dalam
hidupnya, akan tetapi masing-masing orang akan menjadikan saat terindah dalam
hidupnya sesuai dengan apa yang mendominasi hati dan jiwanya.
Orang yang sedang semangat melakukan usaha perdagangan dan bisnis menganggap
saat terindah adalah ketika dia berhasil meraup keuntungan besar dan berlipat
ganda dalam bisnisnya. Orang yang berambisi besar untuk mendapatkan kedudukan
dan jabatan duniawi merasa saat yang terindah adalah ketika dia berhasil
menduduki jabatan tinggi dan penting dalam kariernya.
Demikian pula, orang yang sedang dimabuk cinta merasa bahwa saat terindah
adalah ketika cintanya diterima oleh sang kekasih dan ketika berjumpa
dengannya.
Demikianlah sekilas gambaran keadaan manusia dalam menilai saat-saat
terindah dalam hidup mereka Sekarang marilah kita perhatikan dan renungkan
dengan seksama, manakah di antara semua itu yang benar-benar merupakan
kebahagiaan dan keindahan yang sejati, sehingga orang yang mendapatkannya
berarti sungguh dia telah merasakan saat terindah dalam hidupnya?
Padahal ….
Semua kebahagiaan dan keindahan semuan semu dan palsu.. jika tanpa dibarengi
dengan keindahan jiwa dan hati, sehingga Allah Ta’ala mencela mereka
dalam firman-Nya:
{وَإِذَا رَأَيْتَهُمْ تُعْجِبُكَ
أَجْسَامُهُمْ وَإِنْ يَقُولُوا تَسْمَعْ لِقَوْلِهِمْ كَأَنَّهُمْ خُشُبٌ
مُسَنَّدَةٌ}
“Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh (penampilan fisik) mereka
menjadikan kamu kagum. Dan jika mereka berkata kamu mendengarkan perkataan
mereka. Mereka seakan-akan kayu yang tersandar” (QS al-Munafiqun: 4).
Artinya: mereka memiliki penampilan rupa dan fisik yang indah, tapi hati dan
jiwa mereka penuh dengan keburukan, ketakutan dan kelemahan, tidak seperti
penampilan lahir mereka
Kebahagiaan sejatinya
Adalah mengerjakan amal shaleh yang dicintai oleh Allah Ta’ala dan
mengutamakannya di atas segala sesuatu yang ada di dunia ini.
Inilah keindahan dan kebahagiaan sejati. Sebagaimana dalam firman-Allah,
{قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ
فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ}
“Katakanlah: “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu
mereka (orang-orang yang berilmu) bergembira (berbangga), kurnia Allah dan
rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa (kesenangan duniawi) yang dikumpulkan
(oleh manusia)” (QS Yunus:58).
Dan kebahagian yang paling Indah yang
dinantikan oleh hamba yang Sholeh
Adalah ketika bertemu Allah SWT. Itulah kebahagiaan haqiqi.
Allah Ta’ala berfirman,
{فَمَنْ
كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلا يُشْرِكْ
بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا}
“Barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Rabbnya (Allah Ta’ala)
maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan
Allah dengan apapun dalam beribadah kepada-Nya” (QS al-Kahfi:110).
Inilah saat terindah yang dinanti-nantikan oleh orang-orang yang beriman dan
bertakwa kepada Allah Ta’ala, yaitu saat ketika bertemu dengan-Nya
untuk mendapatkan balasan kebaikan dan kemuliaan dari-Nya.
Wahai kaum Muslimin dan Muslimah jika kalian menginginkan kebahagiaan yang
haqiqi segera kembali kepada hokum Allah, Kembali kepada Hukum Allah dengan
menerapkan syariat Islam dalam semua lini kehidupan kita…. Sampai ajal
menjemput kita. ( Ahmad Fatihudin)
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !