Berusahalah tetap di jalan yang benar, berdo’a dengan
penuh keyakinan, menghadirkan hati dihadapan Allah,serahkan sepenuhnya hasilnya
kepada Allah SWT, maka keajaiban akan senantiasa menyertai kita.
Sobat, setiap hamba mengharapkan do’anya dikabulkan oleh Allah. Oleh karena
itu, hendaklah kita berdo’a sesuai dengan syarat dan adab berdo’a sebagaimana
mestinya. Adapun tatacara atau adab dalam berdo’a sebagaimana dijelaskan oleh
Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya’
’Ulumuddin adalah sebagai berikut :
1. Dilakukan pada waktu yang
mulia, seperti pada hari Arafah, hari jum’at, bulan Ramadhan, di sepertiga
malam, antara adzan dan iqamah, dll.
2. Dilakukan dalam keadaan yang
khidmat, seperti pada waktu sujud, sebelum dan setelah sholat wajib.
3.
Menghadap
ke kiblat.
4. Ketika berdo’a,
hendaklah dimulai dengan memuji Allah subhaanahu
wa ta’alaa, kemudian diiringi dengan sholawat dan salam kepada Nabi
Muhammad shallallahu’alaihi wa salam, dan
diakhiri dengan keduanya.
5. Hendaklah
membaca syahadat dan memohon ampun kepada Allah atas segala dosa yang dilakukan
baik sengaja maupun tidak.
6. Berdo’a
dengan merendahkan diri penuh harap dan menggunakan bahasa yang sederhana serta
suara yang lemah lembut sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an surat
Al-A’raf ayat ke-55.
7. Bersabar dalam do’a, istiqamah, tidak bosan, dan putus asa.
8. Jika seseorang berdo’a untuk
orang lain, hendaklah dia berdo’a untuk dirinya terlebih dahulu, baru kemudian
mendo’akan orang lain.
9. Berdo’a dengan bertawassul
menggunakan nama-nama Allah subhaanahu wa
ta’alaa yang mulia dan sifat-Nya Yang Maha Tinggi atau dengan amal sholeh.
10.Hendaklah ketika berdo’a itu dalam keadaan suci, memakai
pakaian yang bersih,serta mengonsumsi makanan dan minuman yang halal.
Rasulullah Muhammad shallallahu’alaihi wa
salam bersabda; “Tidak akan masuk
surga setiap daging yang tumbuh dari makanan yang haram”. (HR. Ahmad dan
Ad-Darimi dari Jabir bin Abdullah).
Selain
mengetahui dan memperhatikan adab do’a
di atas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar do’a diijabah oleh
Allah, antara lain :
·
Berdo’a
dengan penuh keikhlasan.
Ingatlah
kisah Nabi Yunus yang diabadikan di dalam surat Al-Anbiya’ ayat 87-88. Nabi
Yunus dengan penuh keikhlasan memohon dan mengharap pertolongan Allah, sehingga
Allah berkenan mengabulkan do’anya dan menyelamatkannya setelah sekian lama
berada dalam perut ikan.
·
Berdo’a dengan penuh
Seseorang
harus yakin ketika berdo’a, Hanya do’a yang diiringi dengan penuh keyakinan dan
harap yang akan dikabulkan oleh Allah. Yakin bahwa Allah mendengar do’anya,
yakin bahwa Allah akan mengabulkan do’anya. Jika do’a-do’anya tidak kunjung
terkabulkan setelah serkian lama, ia harus tetap yakin bahwa Allah akan
memberikan yang terbaik baginya.
· Berdo’a hanya
kepada Allah.
Do’a adalah wujud dari ketaatan seorang hamba kepada
Rabb-Nya. Oleh karena itu, ia hanya patut berdo’a kepada Allah.
Hanya kepada-Nya ia meminta hajat hidup, memohon perlindungan dari bahya dan
musibah serta mengadu dan berkeluh kesah. Karena Allah Zat Yang Maha Mendengar, Maha Berkuaa, dan Maha berkehendak.
Tiada daya dan upaya kecuali atas izin dan perkenan-Nya.
·
Husnudzan
(berbaik sangka) kepada Allah
Orang yang berdo’a harus berbaik sangka kepada Allah.
Karena Allah yang lebih memahami hakekat keinginannya. Bila do’anya tidak juga
terkabul, ia harus tetap berprasangka baik kepada Allah.Tidak boleh berburuk
sangka dan berpikir negative, apalgi marah –marah dan berkat keji. Ketika
berdo’a, seseorang harus sabar. Karena Allah lebih tahu kapan saat yang paling
tepat untuk mengabulkan do’a hamba-Nya. Rasulullah Shallallahu’alaihi wa salam
. besabda bahwa Allah Subhaanahu wa ta’alaa berfirman, “Aku menurut prasangka hamba-Ku atas diri-Ku,
dan Aku bersamanya ketika ia berdo’a kepada-Ku” ( HR. Muslim)
· Memperbanyak amal sholeh. Penyebab utama terangkat
dan diterimanya do’a adalah amal sholeh.
Do’a adalah perkataan yang baik. Perkataan yang baik akan diangkat ke hadapan
Allah. Untuk
mengangkatnya diperlukan amal sholeh. Salah satu bentuk amal sholeh adalah
shodaqoh. Shodaqoh terbukti secara empiris mampu menangkal bala dan musibah.
Orang yang gemar bersedekah akan dijauhkan oleh Allah dari bahaya dan musibah.
Kemudian melakukan amar ma’ruf nahi
munkar. Bahkan suatu kaum akan ditimpakan musibah pemimpin yang dzalim dan
do’a orang-orang sholeh tidak dikabulkan oleh Allah subhaanahu wa ta’alaa kalau di dalamnya tidak ada orang yang
melakukan amar ma’ruf nahi munkar.
[MPU]
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !