Waspadai Gerakan Pemurtadan Sedang Mengintai Kita - Majalah Peduli umat
Headlines News :
Home » » Waspadai Gerakan Pemurtadan Sedang Mengintai Kita

Waspadai Gerakan Pemurtadan Sedang Mengintai Kita

Written By Nisa Syahidah on Friday 14 June 2013 | 04:42

Kristenisasi.jpg (355×235)
إِنَّ الحَمْدَ ِللهِ، نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أنْفُسِنَا وَسَيِّئاَتِ أعْمَالِنا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِياً مُرْشِدًا، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه، بَلَّغَ الرِّسَالَةَ، وَأدَّى الأمَانَةَ، وَنَصَحَ الأمَّة، وَجَاهَدَ فِى اللهِ حَقَّ جِهَادِهِ حَتىَّ أتَاهُ اليَقِيْن. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسلم وَبَارك عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمّدَ، وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهمْ بِإحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّينِ،
أمَّا بَعْدُ، فَياَ عِباَدَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قال تعالى: (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ)
Saudaraku Seiman seaqidah..
            Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengingatkan dalam Al-Qur’an,
وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ
Dan mereka tidak akan pernah berhenti memerangi kamu, sampai mereka berhasil memurtadkan kamu dari agamamu.” (Al-Baqarah: 217).
Faktanya.gerakan pemurtadan Di Indonesia ..         
Perlu kita sadari bahwa tak ada satupun negara di dunia ini terutama negara-negara yang mayoritas berpenduduk Muslim, bebas dan selamat dari serangan gerakan pemurtadan. Gerakan ini telah menyebarkan virusnya ke masyarakat namun kita masih berdiam diri. Kemaksiatan yang ditimbulkan telah tampak di depan mata namun kita seakan buta tak melihat apa-apa. Pelanggaran dilakukan terang-terangan tapi hati kita tak pernah tergerak untuk melarang atau menghentikannya. Sabagian saudara kita semuslim telah berpindah agama akan tetapi pemandangan ini tdak pernah meresahkan dan merisaukan hati kita.
            Gerakan kristenisasi adalah sebuah gerakan yang terorganisir dengan baik dan rapi yang bertujuan untuk mengajak manusia menjadi pengikut dan penumpang gerbong umat kristiani. Gerakan kristenisasi adalah gerakan yang bersifat religi, politik dan penjajahan yang muncul akibat kekalahan pasukan Kristen dalam perang salib yang berlangsung dalam waktu yang panjang. Inisiator yang sekaligus panglima pertama gerakan ini adalah Raymond Lowel, seorang warga negara spanyol yang hidup pada abad ke 16 M. Dia mulai menjalankan misinya dengan belajar bahasa arab lalu melakukan berbagai riset dan penelitian di hampir seluruh negara Islam, dengan harapan ia mampu menemukan titik kelemahan kaum Muslimin dan bagaimana memanfaatkan kelemahan tersebut untuk melemahkan dan menghancurkan kaum Muslimin.
            Sejak ratusan tahun lalu, para misionaris Kristen di Indonesia sudah berusaha keras mengubah bangsa Indonesia yang mayoritas Muslim, menjadi sebuah negeri Kristen.  Kini, sejumlah tokoh misi Kristen di Indonesia mendeklarasikan, bahwa Indonesia merupakan sebuah negeri yang siap melakukan transformasi besar-besaran, menjadi negeri Kristen. Ibarat lahan, Indonesia sudah siap panen.
Pada tahun 2003, ada sebuah buku terbitan kaum Misionaris Kristen di Indonesia yang berjudul Transformasi Indonesia: Pemikiran dan Proses Perubahan yang Dikaitkan dengan Kesatuan Tubuh Kristus (Jakarta: Metanoia)  Buku ini menggambarkan ambisi dan harapan besar, bahwa  kaum misionaris Kristen akan melakukan ”panen raya” pada tahun 2020. Saat itulah, kata mereka, akan terjadi proses Kristenisasi secara besar-besaran di Indonesia. Kaum misionaris menyatakan tekadnya:
”Indonesia merupakan sebuah ladang yang sedang menguning, yang besar tuaiannya! Ya, Indonesia siap mengalami transformasi yang besar. Hal ini bukan suatu kerinduan yang hampa, namun suatu pernyataan iman terhadap janji firman Tuhan. Ini juga bukan impian di siang bolong, tetapi suatu ekspresi keyakinan akan kasih dan kuasa Tuhan. Dengan memeriksa firman Tuhan, kita akan sampai kepada kesimpulan bahwa Indonesia memiliki prakondisi yang sangat cocok bagi tuaian besar yang Ia rencanakan.”
Bagaimana Dinegeri Hongkong.,?
Hong Kong dimana kalian bekerja disana adalah negara yang menjanjikan limpahan materi bagi para pekerja dari berbagai negara, khususnya bagi pekerja asal Indonesia,Thailand, Filipina,Nepal, India dan Pakistan. Di negeri inilah para Buruh Migran Indonesia (BMI) –yang di tanah airnya disebut Tenaga Kerja Wanita alias TKW– mengadu nasib. Bahkan tidak sedikit pula para pekerja migran tersebut akhirnya menikah dengan warga Hong Kong kemudian menjadi warga tetap Hong Kong.
Tetapi, Hong Kong dengan segala keglamorannya telah melahirkan dilema yang tidak ringan bagi pekerja migran. Kebebasan pergaulan, mudahnya akses internet, maraknya fashion yang menggoda, membuat mereka jatuh bangun mempertahankan sebuah keimanan. Lemahnya kesadaran beragama bagi masyarakat Hong Kong ikut menjangkiti buruh migran.
Akibatnya, banyak pula muslimah Indonesia yang terkikis jati dirinya, hanyut dalam budaya dan gaya hidup penduduk Hong Kong. Ingin menjadi baik atau buruk, fasilitasnya telah tersedia. Ada yang kian larut dengan gaya hidup westernisasi dengan menanganggalkan agama, ada pula yang kian menguat keimanannya karena takut terseret kejamnya kebebasan hidup.
...banyak pula muslimah Indonesia yang terkikis jati dirinya, hanyut dalam budaya dan gaya hidup penduduk Hong Kong...
Banyak di antara BMI yang membuat komunitas-komunitas. Ada yang mendirikan komunitas dancer, komunitas dakwah, komunitas yang khusus menangani kasus yang menimpa buruh migran, dll.
Dan diantara Komunitas itu yang sangat membuat kami gerah adalah komunitas salibis. Mereka dari berbagai aliran: Katolik, Protestan dan Pantekosta. Dan aliran yang paling getol adalah aliran Saksi Yehova (Jehovah's Witnesses), karena mampu merangkul semua kalangan, mulai dari buruh migran hingga warga Hong Kong asli. Dengan terang-terangan gereja-gereja tersebut bisa mendatangkan misionaris dari USA, Jerman, Malaysia, Filipina untuk di terjunkan ke negara Hong Kong.
Rata-rata misionaris tersebut menguasai bahasa Indonesia. Aksi mereka dalam melancarkan pemurtadan juga terang-terangan. Mereka mendatangi tempat-tempat yang banyak terdapat warga Indonesia berkumpul. Dengan wajah ramah dan hangat misionaris tersebut menawarkan sebuah "persahabatan" dan "bantuan" halus namun menjebak! Dan kebanyakan dari rekan-rekan BMI sulit mengelak darinya. Salibis yang beraksi Hong Kong juga didatangkan dari Korea Selatan dan fasih berbahasa Indonesia, karena penulis pernah ikut kajiannya.
...Dengan wajah ramah dan hangat misionaris tersebut menawarkan sebuah "persahabatan" dan "bantuan" halus namun menjebak! Dan kebanyakan dari rekan-rekan BMI sulit mengelak darinya...
Ini merupakan awal petaka bagi saudara-saudara kita. Tidak mudah lari dari jeratan salibis. Cara-cara halus di gunakan untuk memperdaya si korban hingga benar-benar mengikuti kemauannya.
Selain dengan cara tersebut banyak lagi cara yang cukup licik. Di antaranya dengan memanfaatkan saudara kita yang dalam kesulitan. Kejadian ini pernah di alami sahabat saya. Kebetulan dia mengalami diskriminasi dengan mendapatkan gaji HKD 2.000 perbulan, padahal peraturan di sini upah minimum rakyat (UMR) adalah HKD 3.580. Sahabat saya tersebut menuntut majikannya dengan bantuan shelter Kristen.
Maka dengan sangat mudah pihak shelter bisa memenangkan kasus tersebut. Akan tetapi tentu saja ada maksud tersembunyi di balik semua itu! keimanannya harus rela ditukar. Namun alhamdulillah, Allah telah menyelamatkan sahabat saya. Setelah kasusnya selesai dimenangkan dengan bantuan pihak salibis dia mampu berkelit dan melarikan diri dari cengkraman misionaris. Fakta di lapangan telah membuktikan bahwa tidak sedikit saudara-saudara kita di Hong Kong telah murtad. Astaghfirullahal azim..

Solusi nya …..
Sebagai seorang muslim kita harus peduli terhadap kaum muslimin lainnya,
dengan menasehati dan membantu mereka agar mereka tidak terjatuh kepada upaya
kristenisasi yang begitu gencar. Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk
membentengi dari upaya –upaya pemurtadan yaitu :

1. Memperkokoh aqidah kaum muslimin dengan menggiatkan dakwah mengajarkan       aqidah yang benar.
2. Membangkitkan kesadaran beragama yang benar dan pembelaan terhadap agamanya.
3. Memperingatkan kepada ummat akan bahayanya kristenisasi bagi kehidupn
seseorang di dunia dan akhirat
4. Membantu kaum muslimin dan saling tolong-menolong di antara mereka.
5. Memberikan pemahaman Tentang bahaya bepergian  ke negeri non muslim tanpa muhrim.
6. Menjaga persatuan dan ukhuwah Islamiyah antar ormas atau kelompok jama’ah Islam atas manhaj yang haq.

Itulah di antara yang harus kita lakukan untuk mencegah upaya kristenisasi yang
begitu gencar di mana-mana.
(Fatihudin dari berbagai sumber/MPU]
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Sponsor

mas template
 
Support : Creating Website | Modif | Support Web
Copyright © 2011. Majalah Peduli umat - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Media Publish
Proudly powered by Blogger