إِنَّ الحَمْدَ ِللهِ، نَحْمَدُهُ
وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أنْفُسِنَا
وَسَيِّئاَتِ أعْمَالِنا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ
فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِياً مُرْشِدًا، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله
وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه،
بَلَّغَ الرِّسَالَةَ، وَأدَّى الأمَانَةَ، وَنَصَحَ الأمَّة، وَجَاهَدَ فِى اللهِ
حَقَّ جِهَادِهِ حَتىَّ أتَاهُ اليَقِيْن. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسلم وَبَارك عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمّدَ، وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهمْ بِإحْسَانٍ إِلىَ
يَوْمِ الدِّينِ،
أمَّا
بَعْدُ، فَياَ عِباَدَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ
فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قال تعالى: (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ)
Saudaraku Seiman seaqidah..
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah
mengingatkan dalam Al-Qur’an,
وَلَا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى
يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ
”Dan mereka tidak
akan pernah berhenti memerangi kamu, sampai mereka berhasil memurtadkan kamu
dari agamamu.” (Al-Baqarah: 217).
Faktanya.gerakan pemurtadan Di
Indonesia ..
Perlu kita sadari bahwa tak ada satupun negara di dunia
ini terutama negara-negara yang mayoritas berpenduduk Muslim, bebas dan selamat
dari serangan gerakan pemurtadan. Gerakan ini telah menyebarkan virusnya ke
masyarakat namun kita masih berdiam diri. Kemaksiatan yang ditimbulkan telah
tampak di depan mata namun kita seakan buta tak melihat apa-apa. Pelanggaran
dilakukan terang-terangan tapi hati kita tak pernah tergerak untuk melarang
atau menghentikannya. Sabagian saudara kita semuslim telah
berpindah agama akan tetapi pemandangan ini tdak pernah meresahkan dan
merisaukan hati kita.
Gerakan kristenisasi adalah sebuah
gerakan yang terorganisir dengan baik dan rapi yang bertujuan untuk mengajak
manusia menjadi pengikut dan penumpang gerbong umat kristiani. Gerakan
kristenisasi adalah gerakan yang bersifat religi, politik dan penjajahan yang
muncul akibat kekalahan pasukan Kristen dalam perang salib yang berlangsung
dalam waktu yang panjang. Inisiator yang sekaligus panglima pertama gerakan ini
adalah Raymond Lowel, seorang warga negara spanyol yang hidup pada abad ke 16
M. Dia mulai menjalankan misinya dengan belajar bahasa arab lalu melakukan
berbagai riset dan penelitian di hampir seluruh negara Islam, dengan harapan ia
mampu menemukan titik kelemahan kaum Muslimin dan bagaimana memanfaatkan
kelemahan tersebut untuk melemahkan dan menghancurkan kaum Muslimin.
Sejak ratusan tahun lalu, para misionaris Kristen di
Indonesia sudah berusaha keras mengubah bangsa Indonesia yang mayoritas Muslim,
menjadi sebuah negeri Kristen. Kini,
sejumlah tokoh misi Kristen di Indonesia mendeklarasikan, bahwa Indonesia
merupakan sebuah negeri yang siap melakukan transformasi besar-besaran, menjadi
negeri Kristen. Ibarat lahan, Indonesia sudah siap panen.
Pada tahun 2003, ada sebuah buku terbitan kaum Misionaris
Kristen di Indonesia yang berjudul Transformasi
Indonesia: Pemikiran dan Proses Perubahan yang Dikaitkan dengan Kesatuan Tubuh
Kristus (Jakarta: Metanoia) Buku ini
menggambarkan ambisi dan harapan besar, bahwa
kaum misionaris Kristen akan melakukan ”panen raya” pada tahun 2020.
Saat itulah, kata mereka, akan terjadi proses Kristenisasi secara besar-besaran
di Indonesia. Kaum misionaris menyatakan tekadnya:
”Indonesia
merupakan sebuah ladang yang sedang menguning, yang besar tuaiannya! Ya,
Indonesia siap mengalami transformasi yang besar. Hal ini bukan suatu
kerinduan yang hampa, namun suatu pernyataan iman terhadap janji firman Tuhan.
Ini juga bukan impian di siang bolong, tetapi suatu ekspresi keyakinan akan
kasih dan kuasa Tuhan. Dengan memeriksa firman Tuhan, kita akan sampai kepada
kesimpulan bahwa Indonesia memiliki prakondisi yang sangat cocok bagi tuaian
besar yang Ia rencanakan.”
Bagaimana Dinegeri Hongkong.,?
Hong Kong dimana kalian
bekerja disana adalah negara yang menjanjikan limpahan materi bagi para pekerja
dari berbagai negara, khususnya bagi pekerja asal Indonesia,Thailand,
Filipina,Nepal, India dan Pakistan. Di negeri inilah para Buruh Migran
Indonesia (BMI) –yang di tanah airnya disebut Tenaga Kerja Wanita alias TKW–
mengadu nasib. Bahkan tidak sedikit pula para pekerja migran tersebut akhirnya
menikah dengan warga Hong Kong kemudian menjadi warga tetap Hong Kong.
Tetapi, Hong Kong
dengan segala keglamorannya telah melahirkan dilema yang tidak ringan bagi
pekerja migran. Kebebasan pergaulan, mudahnya akses internet, maraknya fashion
yang menggoda, membuat mereka jatuh bangun mempertahankan sebuah keimanan.
Lemahnya kesadaran beragama bagi masyarakat Hong Kong ikut menjangkiti buruh
migran.
Akibatnya, banyak
pula muslimah Indonesia yang terkikis jati dirinya, hanyut dalam budaya dan
gaya hidup penduduk Hong Kong. Ingin menjadi baik atau buruk, fasilitasnya
telah tersedia. Ada yang kian larut dengan gaya hidup westernisasi dengan
menanganggalkan agama, ada pula yang kian menguat keimanannya karena takut
terseret kejamnya kebebasan hidup.
...banyak pula
muslimah Indonesia yang terkikis jati dirinya, hanyut dalam budaya dan gaya
hidup penduduk Hong Kong...
Banyak di antara
BMI yang membuat komunitas-komunitas. Ada yang mendirikan komunitas dancer,
komunitas dakwah, komunitas yang khusus menangani kasus yang menimpa buruh
migran, dll.
Dan diantara Komunitas
itu yang sangat membuat kami gerah adalah komunitas salibis. Mereka dari
berbagai aliran: Katolik, Protestan dan Pantekosta. Dan aliran yang paling
getol adalah aliran Saksi Yehova (Jehovah's Witnesses), karena mampu
merangkul semua kalangan, mulai dari buruh migran hingga warga Hong Kong asli.
Dengan terang-terangan gereja-gereja tersebut bisa mendatangkan misionaris dari
USA, Jerman, Malaysia, Filipina untuk di terjunkan
ke negara Hong Kong.
Rata-rata
misionaris tersebut menguasai bahasa Indonesia. Aksi mereka dalam melancarkan pemurtadan juga
terang-terangan. Mereka mendatangi tempat-tempat yang banyak terdapat warga
Indonesia berkumpul. Dengan wajah ramah dan hangat misionaris tersebut
menawarkan sebuah "persahabatan" dan "bantuan" halus namun
menjebak! Dan kebanyakan dari rekan-rekan BMI sulit mengelak darinya. Salibis
yang beraksi Hong Kong juga didatangkan dari Korea Selatan dan fasih berbahasa
Indonesia, karena penulis pernah ikut kajiannya.
...Dengan wajah
ramah dan hangat misionaris tersebut menawarkan sebuah "persahabatan"
dan "bantuan" halus namun menjebak! Dan kebanyakan dari rekan-rekan
BMI sulit mengelak darinya...
Ini merupakan awal
petaka bagi saudara-saudara kita. Tidak mudah lari dari jeratan salibis.
Cara-cara halus di gunakan untuk memperdaya si korban hingga benar-benar
mengikuti kemauannya.
Selain dengan cara
tersebut banyak lagi cara yang cukup licik. Di antaranya dengan memanfaatkan
saudara kita yang dalam kesulitan. Kejadian ini pernah di alami sahabat saya.
Kebetulan dia mengalami diskriminasi dengan mendapatkan gaji HKD 2.000
perbulan, padahal peraturan di sini upah minimum rakyat (UMR) adalah HKD 3.580.
Sahabat saya tersebut menuntut majikannya dengan bantuan shelter
Kristen.
Maka dengan sangat
mudah pihak shelter bisa memenangkan kasus tersebut. Akan tetapi tentu saja ada
maksud tersembunyi di balik semua itu! keimanannya harus rela ditukar. Namun
alhamdulillah, Allah telah menyelamatkan sahabat saya. Setelah kasusnya selesai
dimenangkan dengan bantuan pihak salibis dia mampu berkelit dan melarikan diri
dari cengkraman misionaris. Fakta di lapangan telah membuktikan bahwa tidak
sedikit saudara-saudara kita di Hong Kong telah murtad. Astaghfirullahal
azim..
Solusi nya …..
Sebagai seorang muslim kita harus peduli
terhadap kaum muslimin lainnya,
dengan menasehati dan membantu mereka agar mereka tidak terjatuh kepada upaya
kristenisasi yang begitu gencar. Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk
membentengi dari upaya –upaya pemurtadan yaitu :
dengan menasehati dan membantu mereka agar mereka tidak terjatuh kepada upaya
kristenisasi yang begitu gencar. Ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk
membentengi dari upaya –upaya pemurtadan yaitu :
1. Memperkokoh aqidah kaum muslimin dengan menggiatkan dakwah mengajarkan aqidah yang benar.
2. Membangkitkan kesadaran beragama yang benar dan pembelaan terhadap agamanya.
3. Memperingatkan kepada ummat akan bahayanya kristenisasi bagi kehidupn
seseorang di dunia dan akhirat
4. Membantu kaum muslimin dan saling tolong-menolong di antara mereka.
5. Memberikan pemahaman Tentang bahaya bepergian ke negeri non muslim tanpa muhrim.
6. Menjaga persatuan dan ukhuwah Islamiyah antar ormas atau kelompok jama’ah Islam atas manhaj yang haq.
Itulah di antara yang harus kita lakukan untuk mencegah upaya kristenisasi yang
begitu gencar di mana-mana.
0 comments:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !